scentivaid mycapturer thelightindonesia

Amalan-amalan Menjelang Hari Raya Idul Adha

Amalan-amalan Menjelang Hari Raya Idul Adha

Diantara amalan Idul Adha adalah menyembli hewan kurban.“Tidak ada amalan yang dilakukan manusia pada hari Nahar (Idul Adha ) yang lebih dicintai Allah selain daripada mengucurkan darah (hewan qurban)…..


Salah satu hikmah yang dapat dipetik dari berqurban ialah (1) melaksanakan perintah Allah dan menegakkan salah satu dari syi’arnya (2) mengikuti sunnah Rasulullah Saw (3) membangkitkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial  (4) mengikis sifat kikir (5) dan yang paling penting adalah memupuk ketawakwaan kepada Allah, (Shomad, 2015) dalam firman-Nya surah al-Hajj [22] : 37, sebagai berikut ;

لَنْ يَنَالَ اللهُ لُحَوْمُهَا وَلاَ دِمَاۉهَا وَلَكِنْ يَنالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya (Q.S. Al-Hajj [22]: 37)

Jelas, tujuan dari ibadah Qurban adalah bukan untuk menyombongkan diri apalagi berbangga diri di hadapan Allah, tetapi semat-mata adalah karena ketaqwaan kita kepada Allah Swt, takwa dalam arti menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah.

Daging-dagingnya itu hakikatnya tidak sampai kepada Allah kalau kita berqurban tidak melandaskannya karena Allah, sebagian berqurban di antara kita berqurban untuk disebut sebagai orang dermawan, dan orang yang kepedulian sosialnya tinggi, hal ini berbahaya dalam perspektif ubudiyah qurban itu sendiri.

Sebaliknya, kalau berqurban diniatkan karena mendekatkan diri kepada Allah maka daging-daging qurban tadi, niatkanlah berqurban untuk mendekatkan diri pada Allah supaya menjadi ibadah, bahkan bulunya akan menjadi kendaraan kelak di akhirat bagi peserta qurban sebagaimana dalam satu hadis Nabi Saw sebagai berikut:

“Tidak ada amalan yang dilakukan manusia pada hari Nahar (Idul Adha ) yang lebih dicintai Allah selain daripada mengucurkan darah (hewan qurban) karena sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya, dan sungguh darah tersebut akan sampai kepada Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi. Maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berqurban”. (HR. Al-Tirmizi dari Aisyah )

Selain itu, ada beberapa larangan bagi peserta Qurban menjelang hari raya idul adha, yaitu larangan memotong rambut dan kuku, (Khozin, 2017) sebagaimana tertera di dalam sebuah hadis Nabi Saw sebagai berikut :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَاِذَا اُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِحَّةِ فَلَا يَأْخُذَنَّ مَنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ اَظْفَارِهِ شَيْأً حَتَّى يُضَحِّيَ (رواه مسلم)

Nabi Saw bersabda;jika telah masuk Dzulhijjah dan ia mau berqurban, maka jangan potong rambut dan kuku, hingga ia berkurban (HR. Muslim )

Dalam memahami hadis di atas ulama berbeda pendapat, Daud Zahiri mengatakan bahwa haram memotong rambut dan kuku hingga ia menyembelih Qurban pada waktunya, sementara Imām Syāfi’i dan Syāfi’iyh mengatakan hukumnya sebagai makruh tanzi, bukan aram. (Khozin, 2017)

Namun untuk lebih khidmat dan lebih manfaat, alangkah baiknya kita ambil yang sunnah dan tinggalkan yang makruh karena yang makruh itu tidak disukai.

Selain menghindari hal-hal yang dimakruhkan di atas tadi, berikutnya ada beberapa amalan yang kita lakukan di bulan Dzulhijjah ini, sebenarnya apa pun amal kebaikan yang kita lakukan itu boleh saja dilakukan di bulan Dzuhijjah seperti shadaqah, membaca al-Qur’an, dan lain sebagainya namun ada beberapa amalan  khusus yang bisa kita lakukan di bulan Dzulhijjah ini diantaranya adalah ;

Puasa, kita disunahkan puasa mulai dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah, dalam hal ini Imam al-Nawāwi mengatakan  :

وَمِنْهُ صَوْمَ الْاَيَّامِ التِّسْعَةِ مِنْ أَوَّلِ ذِى الْحِجَّةِ ( النووى, المجموع, ص.386  ج 6)

“ dan diantara puasa sunnah juga adalah puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah” (Al-Nawāwi, dalam al-Majmu’)

Bahkan beliau dengan tegas menyatakan puasa tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah sangat disunnahkan, termasuk puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah yang disebut dengan puasa Arafah, ada juga yang disebut puasa tarwiyah yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah,(Ajib, 2019) puasa Arafah ini juga berdasarkan dalil sabda Nabi Saw :

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية و مستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Dari Abi Qatadah ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda ; “Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya, puasa Asura’ menghapuskan dosa tahun sebelumnya ( HR.Jamaah kecual Bukhari dan Tirmizy)

Selain puasa, selanjutnya adalah ibadah Haji sudah sangat jelas sebagai rukun Islam yang kelima bagi yang berkemampuan zahir dan batin, banyak hikmah dari ibadah haji yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari seperti sa’i sejarahnya ketika pengalaman Siti Hajar ibunya Nabi Ismail ketika mondar-mandir di dua bukit itu untuk mencari air minum bagi dirinya dan putranya di saat beliau kehabisan air dan keringatnya pun kering di tengah tandus dan tiada satu pun yang dapat diminat pertolongan sementara Nabi Ibrahim suaminya sedang jauh di negeri Syam.(Agama RI, 2018)

Kasih sayang siti Hajar tidak punah ia keliling tujuh kali antara bukit shafa dan Marwah  diperkirakan jaraknya ialah lebih kurang 400 meter hingga akhirnya Allah memberi nikmat dengan mengalirnya mata air zam-zam, pada kisah ini pelajaran yang diambil kasih sayang ibu terhadap anak yang harus menjadi teladan bagi kaum muslimin

Sa’i memberikan makna optimis dan usaha kerja keras serta penuh kesabaran dan tawakkal kepada Allah Swt, kesungguhan yang dilakukan oleh Siti Hajar tujuh kali berkeliling dengan penuh kesungguhan memberi makna kepada kita bahwa hari-hari yang dilalui berjumlah tujuh hari dalam seminggu haruslah diisi dan penuh kerja keras karena pekerjaan yang dilakukan secara sungguh-sungguh itu sangatlah disukai oleh Allah Swt,  semoga menjadi pelajaran bermanfaat.[]

DAFTAR BACAAN

Agama RI, K. (2018). Tuntunan Manasik Haji dan Umrah. Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah.

Ajib, M. (2019). Fiqh Qurban Perspektif Mazhab Syafi’i. Rumah Fiqh Publishing.

Khozin, M. (2017). bBuku Saku Sukses Qubran. LTN PBNU.

Shomad, A. (2015). 33 Tanya Jawab Seputar Qurban. Zanafa.

Mara Ongku Hsb
Alumni Pekanbaru-UIN Suska Riau