Tarbiyah Cabang Rejang Lebong
Oleh: Dedy Mardiansyah, M.Pd.*
Dinamika Yayasan Tarbiyah Rejang Lebong (YTRL) bukanlah perkara sederhana. Selain persoalan struktural, ia juga merupakan dinamika kultural. Secara struktural, menyelesaikan persoalan Tarbiyah di Rejang Lebong terutama soal yayasannya yang sudah nyaris lebih dari sepuluh tahun “autopilot” alias berjalan sendiri tanpa kendali organisasi. Jangankan sinergi antara yayasan dengan cabang organisasi. Antara organisasi di kabupaten dengan di provinsi, pengurusnya tidak punya sinergi.
Apalagi antara cabang di Rejang Lebong dengan pusat pengurus pusatnya di Jakarta. Jauhlah panggang dari api. Alih-alih berharap bantuan materi dari pusat untuk biaya pembangunan sarana maupun prasarana perjuangan Tarbiyah, teguran atau sapaan di jaringan pribadi baik lewat Facebook atau WhatsApp apalagi telepon, tidak ada sama sekali. Tapi itu bukanlah masalah. Sekali lagi bukanlah masalah utama.
Masalah struktural yang pokok justru adalah kemauan dan kemampuan berpegang teguh pada roh atau khittah berorganisasi dan aturan main atau regulasi organisasi. Jangankan pada organisasi dengan rentang kepengurusan yang berjenjang dan dengan luasnya teritorial, organisasi yang kecil atau pendek rentang kendali kepengurusannya saja bisa bubar. Karena, tidak taat asas atau bahasa lainnya berkhianat dengan garis perjuangan organisasinya.
Baca Juga: Tarbiyah-Perti Rejang Lebong Seminarkan Moderasi Adat dan Syarak
Memang, YTRL pernah berjaya pada masanya sebagai badan hukum pengelola atau penyelenggara aset cabang Tarbiyah di Rejang Lebong. Didirikan pada tahun 1989, YTRL kala itu menjadi semacam panitia utama bagi Cabang Tarbiyah Rejang Lebong dalam mengorganisasikan program dan kegiatan Tarbiyah utamanya di bidang pendidikan. Hal yang sesungguhnya telah rapi tersusun di justru jauh sebelum YTRL didirikan oleh Cabang Tarbiyah RL.
YTRL didirikan untuk kepentingan prosedural waktu itu dimana setiap perguruan atau lembaga pendidikan harus dikelola oleh badan hukum yayasan. Jadi, MI TI Curup, SDTI Curup, MTs TI Curup, MA TI Curup dan SMEA Pembangunan Curup yang telah berdiri sebelumnya langsung dimasukkan ke dalam badan hukum Yayasan Tarbiyah Rejang Lebong pada tahun 1989 itu. Ditambah lagi keperluan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Curup yang juga kala itu langsung di bawah naungan YTRL.
Tapi sebermasalah apa yang struktural, Allah Maha Kuasa. Atas berkat-Nya jualah, apa yang dulu dipikirkan tak mungkin, akhirnya menjadi berlaku. Penertiban aset dan dinamisasi gerakan Cabang organisasi ini di Rejang Lebong menjadi tak terelak. Setelah momentum bersejarah yaitu ishlah Tarbiyah dan PERTI terjadi pada Oktober 2016. Diikuti pula penyegaran kepengurusan di masing-masing jenjang. Mulai dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah hingga Pimpinan Cabang. Termasuk di Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong. Ketua PD, Buya Dr. Murkilim, M.Ag., memberikan mandat kepada Buya Ahmad Supani, M.Pd.I., yang sebelumnya merupakan Ketua PC Tarbiyah RL, untuk membentuk kepengurusan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah pasca islah di Rejang Lebong.
Karena dalam pandangan Buya Supani selaku Ketua PC Tarbiyah RL kala itu, inti dari persoalan Tarbiyah di Rejang Lebong adalah keberadaan yayasan yang tuntas dan amanah sebagai tangan kanan PC dalam mengelola aset organisasi Tarbiyah, maka Beliau mencari pandangan siapa sosok yang akan meneruskan kepemimpinan Tarbiyah setelah Beliau yang sanggup untuk melakukan hal di atas. Setidaknya, demikian yang Beliau sampaikan kepada penulis perihal kenapa Beliau meminta penulis untuk meneruskan kepemimpinan organisasi kelahiran Minangkabau ini.
Langkah ini didukung sepenuhnya oleh PD Tarbiyah-Perti Provinsi Bengkulu dengan menerbitkan SK Kepengurusan PC Tarbiyah-PERTI RL masa bakti 2018-2023. Persis setelah rekomendasi kepengurusan yang penulis susun atas perintah Buya Supani sendiri diajukannya ke PD Provinsi Bengkulu. Dukungan ini lalu ditegaskan dengan kehadiran PD pada kegiatan Milad 91 Tahun Tarbiyah-PERTI PC. Dimana Ketua PD, Buya Dr. Murkilim, M.Ag., hadir dan didaulat melantik Pengurus YTRL.
Dalam sambutannya, Buya Murkilim menegaskan bagaimana strateginya peran dan posisi Kabupaten Rejang Lebong bagi Provinsi Bengkulu dalam konteks perjuangan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah baik dulu, kini dan nanti. Buya Kita yang alumni Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Lampasi dan dosen di IAIN Bengkulu ini betul-betul berharap bagaimana Bumi Pat Petulai dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi sebagai lokomotif gerakan organisasi perjuangan moderasi adat dan syarak ini di Bumi Rafflesia.
Kepengurusan YTRL sebagai mesin penggerak revitalisasi struktural Tarbiyah di Rejang Lebong dibentuk oleh PC Tarbiyah-Perti RL dengan patokan standar prioritas pada mereka para tokoh alumni madrasah atau pesantren. Hal ini dalam rangka memperkuat orientasi kembali ke khittah yaitu kembali ke surau sebagai akar tradisi perjuangan organisasi. Langkah ini disusul juga dengan penertiban pengelolaan Unit Pendidikan di lingkungan YTRL. Utamanya pergantian Kepala SMK Pembangunan Curup yang selama ini sama sekali tidak menegakkan prinsip keorganisasian Tarbiyah.
Tidak berhenti di situ, evaluasi terhadap Pengurus YTRL dan pengelola Unit Pendidikan YTRL juga terus dilakukan. Bahkan kembali harus mengganti personal Ketua YTRL dan Kepala SMK Pembangunan Curup. Hal itu semata-mata demi menegakkan kedaulatan Tarbiyah-Perti sebagai organisasi induk penyelenggara pelayanan pendidikan rakyat kebanyakan yang amanah bagi umat Islam. Kecakapan para pengurus YTRL dan para pengelola Unit Pendidikannya semakin dituntut hadir lebih baik dalam peningkatan mutu pelayanan baik bagi peserta didik maupun bagi tenaga pendidik dan kependidikannya.
Keberadaan pengurus YTRL dan pengelola Unit Pendidikan Tarbiyah di Rejang Lebong yang semakin mau dan mampu menekuni persoalan demi persoalan terkait peningkatan mutu itu mutlak adanya. Posisi PC Tarbiyah-PERTI RL, karenanya, lebih sebagai stimulator tumbuh dan berkembangnya kesadaran itu secara terencana, bertahap dan berkesinambungan. Membina kesadaran subjek penggerak dan pengembang mutu pendidikan Tarbiyah memang menjadi langkah utama PC Tarbiyah-PERTI RL dalam revitalisasi YTRL.
Langkah di atas juga harus didukung dengan turun langsungnya PC dalam penertiban aset-aset organisasi. Seperti lahan, bangunan dan sarana yang dimilikinya apakah sudah terinventalisasi baik dan bagaimana pengelolaannya selama ini. Jika memang diperlukan audit, mungkin saja itu dilakukan demi kedaulatan organisasi. Termasuk juga optimalisasi fungsi aset ekonomi seperti toko-toko yang dimiliki kompleks Tarbiyah Air Rambai. Bagaimana aset-aset itu mampu menjadi pilar utama operasional pendidikan Tarbiyah. Pun aset lahan dan bangunan Tarbiyah di Pasar Baru. Yang jikalau langkah kita memindahkan SDTI Curup ke Air Rambai terkomfirmasi betul-betul positif, tentu juga potensial meningkatkan dinamika pengembangan Tarbiyah. Baik secara edukatif, organisatoris maupun ekonomis.
Baca Juga: Dari Semangat Hijrah Menjadi Kiai Besar: Potret Kiai Affandi dalam 40 tahun PPNH Sukaraja
Ketersediaan sarana di Rejang Lebong sebagai pilar utama operasional pendidikan Tarbiyah tentu menjadi penyokong utama pengurus YTRL dan pengelola Unit Pendidikannya dalam meningkatkan mutu pendidikan Tarbiyah di Rejang Lebong. Harapan untuk mewujudkan unit-unit pendidikan madrasah atau sekolah rakyat nan amanah umat di tahun 2020 ini mungkin saja berlaku. Sebab, sumberdaya manusia dan lembaga yang tersedia bagi Tarbiyah di Rejang Lebong sudah benar-benar siap untuk melakukan itu. Namun, meskipun ketersediaan itu masih minimalis adanya, tetap harapan itu harus di tumbuh kembangkan. Sebab, berencana dan optimisme adalah modal utama kita. Selebihnya, pasrah kepada Kuasa Allah semata. Semoga. Wallahu waliyyut taufiq wal hidayah…
* Penulis adalah Ketua PC Tarbiyah-Perti RL ex officio Ketua Pembina YTRL
Leave a Review