Donasi untuk MTI Kapau
“Kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan”. Telah sama-sama diketahui bahwa Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Kapau mengalami kebakaran di gedung asrama putra pada Kamis (24/9) pagi. MTI Kapau merupakan sebuah pondok pesantren yang berada di kecamatan Tilatang Kamang, kabupaten Agam.
Munculnya api diduga berasal dari salah satu kamar yang mengalami korsleting. Api langsung menyebar ke kamar sebelahnya dan menghanguskan semua yang ada di sana, berupa pakaian santri asrama, kitab-kitab, serta segala yang menjadi keperluan pribadi santri di asrama. Tidak ada yang tersisa kecuali beberapa kitab yang sebagiannya sudah menjadi hitam dan tidak lagi dapat digunakan. Sementara itu, semua santri asrama telah berangkat ke madrasah pukul 07.05 WIB, sekitaran 30 menit sebelum kebakaran itu terjadi.
Maka tersebab duka, telah sampai informasi ini ke seluruh penjuru Sumatera Barat bahkan lebih. Semenjak siangnya silih-berganti donasi dan bantuan yang diantarkan ke pondok pesantren tersebut. Ada pula yang mengumpulkan terlebih dahulu, seperti Kaji Surau. Yakni sebuah komunitas yang berisikan ustaz dan ustazah muda serta mahasiswa yang berkuliah di Sumatera Barat, Riau, Jawa bahkan Timur Tengah.
Baca Juga: Tarusan Kamang: Kampungnya Urangsiak
Komunitas ini menggalang dana secara internal selama tiga hari. Dana yang terkumpul berupa uang dihantarkan kepada organisasi Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IPTI) untuk disatukan sebelum sampai ke MTI Kapau. Sedangkan dana berupa kitab diberikan langsung ke pondok pesantren pada Senin (28/9) siang. Kitab-kitab tersebut semoga dapat sedikit membantu bagi santri untuk tetap semangat belajar dan mengaji.
Sekembali dari MTI Kapau, perwakilan Kaji Surau melanjutkan perjalanan ke MTI Tarusan. Silaturahmi dan berziarah ke makam Buya Arifin Djamil Tuanku Solok. Kemudian, anak siak tarbijah islamijah tersebut mengobrol ringan di tepian Danau Tarusan. Membicarakan sejarah dan harapan-harapan anak muda ke depan. Mudah-mudahan terus mampu berkontribusi melalui hal-hal yang disenangi. || WNR
