STKIP Nurul Huda
Era revolusi industri 4.0 membawa salah satu dampaknya yaitu ledakan atau disrupsi informasi. Selain mengubah pola industri dimana semua peralatan produksi tadinya lebih dikendalikan secara manual kemudian berubah menjadi auto atau digital. Kecanggihan teknologi terutama di bidang komunikasi dan informasi itu ditandai dengan keterbukaan arus informasi melalui sarana komunikasi dan informasi yang berupa gadget. Sehingga muncul istilah dunia dalam genggaman.
“Ya, jika tidak diantisipasi, keterbukaan atau ledakan informasi itu dapat berpotensi sebagai ancaman bagi ketahanan nasional. Peradaban yang utamanya adalah budi pekerti yang luhur yang termasuk di dalamnya mempertahankan kearifan dan kesantunan bahasa dan sastra atau apa yang disebut tradisi, kalau tidak digerakkan, ya, akan hilang karena tergerus oleh ledakan arus informasi yang datang dari luar. Itulah kenapa perlu kita menyikapi salah satunya melalui kegiatan pembinaan majalah sekolah digital ini,” ungkap Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) STKIP Nurul Huda, Lailatul Fitriyah, SS.M.Pd.
Kaprodi yang juga Wakil Ketua Yayasan PPNH Sukaraja serta alumni UIN Sunan Kalijaga dan UPGRI Palembang ini melanjutkan bahwa kegiatan ini coba mengarahkan agar paramuda bangsa ini terutama di OKU Timur dapat tumbuh lebih tangguh dalam menghadapi era ledakan informasi. “Mereka, paramuda kita yang bersekolah di SMA sederajat ini kita gerakkan melalui media digital sebagai pengelola majalah sekolah mereka dengan mengeksplorasi khazanah peradaban lokal mereka yang identik dengan tradisi Kumoring serta dunia pesantren dan transmigrasi. Ini tentu akan menjadi sesuatu yang tidak hanya konstruktif positif tetapi juga strategis sekaligus taktis,” tegasnya.
Baca Juga: Pesantren Nurul Huda Sukaraja Jembatan Lirboyo di Sumatera Bagian Selatan
Sementara itu Dino Sadiki, Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PBSI STKIP NH menjelaskan bahwa Workshop Pembinaan Majalah Sekolah Berbasis Lokalitas dengan tema “Menggerakkan Literasi Kumoring, Pesantren danTransmigrasi” ini telah dilaksanakan Sabtu, 21 November 2020, kemaren. Bertempat di Aula Kampus B STKIP Nurul Huda dan dihadiri oleh mahasiswa serta jaringan Sekolah Mitra. Acara workshop ini memberikan banyak sekali ilmu dan informasi yang sangat bermanfaat. Baik untuk mahasiswa selaku peserta sekaligus panitia dan khususnya untuk para pelajar SMA sederajat di OKU Timur.
Proses registrasi peserta Workshop Pembinaan Majalah Sekolah Berbasis Lokalitas STKIP Nurul Huda. 
Kiai Muhsin Azzahrawie dari Lakpesdam NU OKUT menjelaskan tentang hubungan literasi digital dan transformasi sosial. 
Ketua STKIP Nurul Huda, H. Imam Rodin, S.Ag., M.Pd., (tengah) didampingi Kaprodi PBSI STKIP Nurul Huda, Lailatul Fitriyah, SS., M.Pd , dan pemateri serta jajaran pimpinan panitia. 
Ketua Pusat Kajian Kumoring PBSI STKIP Nurul Huda, Dedy Mardiansyah, M.Pd., selaku Penanggung Jawab Workshop tengah menjelaskan alur kegiatan kepada para peserta.
“Kami dari Prodi PBSI STKIP Nurul Huda lewat Pusat Kajian Kumoring Prodi PBSI dan HMPS berterima kasih sekali kepada para pemateri yang telah berkenan hadir. Mereka ada yang wartawan Metro TV dan General Manager Prabumulih Pos. Juga penulis buku Negeri Pitu Puyang dan Ketua Lakpesdam NU OKUT serta Kaprodi PTI STKIP NH,” pungkas Dino Sadiki yang merupakan Ketua Panitia Pengarah Workhsop.
Sementara itu Khusnatul Amaliah, Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Informasi STKIP Nurul Huda yang juga menjadi salah satu pemateri Workshop, mengatakan bahwa kegiatan seperti yang dilakukan Prodi PBSI STKIP NH ini positif sekaligus inspiratif. Dirinya merasa terpanggil juga untuk dapat menyelenggarakan acara-acara semisal di prodi yang dipimpinnya. Meskipun demikian, dirinya juga memberikan masukan untuk penyelenggaraan yang lebih baik ke depan.
Baca Juga: Syekh H. Anwar: Ulama Besar dari Ujung Utara Sumatera Selatan
“Kami berterima kasih sekali telah diberikan kesempatan dalam workshop yang inspiratif bagi kampus kita ini. Meskipun, mungkin, kami belum begitu maksimal sebagai salah satu pemateri. Secara teknis, ke depan, lebih baik lagi jika follow up workshop ini mempertajam fokus materi pembinaan tim-tim redaksi majalah digital beranda atau halaman Facebook masing-masing sekolah mitra. Kami insyaallah siap untuk mendampingi jika memang diperlukan,” pungkas alumni S1 dan S2 Universitas Amikom Yogyakarta ini.[]