Menjual Barang Cacat
“Pedagang yang jujur akan berkumpul bersama para nabi, para sahabat yang mulia dan para syuhada’ di hari kiamat”. Hadis Nabawi.
Di antara adab jual beli yang wajib kita ketahui dalam berdagang adalah bahwasanya seorang penjual apabila mengetahui ada aib/cacat pada barang dagangannya maka wajib baginya untuk memberitahukan perihal aib tersebut kepada si pembeli. Kalau tidak, maka ia berdosa karena hal itu sudah termasuk penipuan yang diharamkan dalam syariat.
Baca Juga: Mata Uang Sunnah?
Berkata Khatib dalam Mughni:
مَنْ عَلِمَ فِي السِّلْعَةِ عَيْبًا لَمْ يَحِلَّ لَهُ أَنْ يَبِيعَهَا حَتَّى يُبَيِّنَهُ حَذَرًا مِنْ الْغِشِّ، لِخَبَرِ الشَّيْخَيْنِ «مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا» وَلِحَدِيثِ «الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ بَاعَ مِنْ أَخِيهِ شَيْئًا يَعْلَمُ بِهِ عَيْبًا إلَّا بِبَيِّنَةٍ» أَيْ فَيَجِبُ عَلَى الْبَائِعِ أَنْ يُعْلِمَ الْمُشْتَرِيَ بِالْعَيْبِ
Artinya: Orang yang mengetahui ada aib/cacat pada barang dagangannya tidaklah halal baginya untuk menjual barang itu sampai ia menjelaskan aib tersebut agar terhindar dari tipuan, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Syaikhain: “Bukanlah bagian dari kami orang yang menipu kami”, dan juga hadis: “Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, tidaklah halal bagi seorang muslim untuk menjual sesuatu kepada saudaranya dan ia tau ada aib padanya kecuali dengan keterangan” artinya wajib bagi si penjual untuk memberitahukan perihal aib itu kepada si pembeli.
Wallahu ta’ala a’la wa a’lam
Leave a Review