Kirim Pahala Untuk Almarhum Kirim Pahala Untuk Almarhum
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadis tentang Sahabat yang mau melakukan sedekah untuk keluarganya yang wafat, Nabi ditanya apakah dia dapat pahala? Nabi menjawab “Ya”. Demikian pula Sahabat yang menghajikan keluarga yang sudah wafat, dan juga puasa. Dalam hal ini semua sepakat.
Karena Nabi selalu menjawab “Ya”, maka Ibnu Qayyim berkata:
ﻓﻬﺬا ﺳﺄﻟﻪ ﻋﻦ اﻟﺤﺞ ﻋﻦ ﻣﻴﺘﻪ ﻓﺈﺫﻥ ﻟﻪ ﻭﻫﺬا ﺳﺄﻟﻪ ﻋﻦ اﻟﺼﻴﺎﻡ ﻋﻨﻪ ﻓﺈﺫﻥ ﻟﻪ ﻭﻫﺬا ﺳﺄﻟﻪ ﻋﻦ اﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﺈﺫﻥ ﻟﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﻤﻨﻌﻬﻢ ﻣﻤﺎ ﺳﻮﻯ ﺫﻟﻚ
Ada Sahabat bertanya tentang haji untuk keluarganya yang wafat, Nabi mengizinkan. Sahabat berikut bertanya tentang puasa untuk keluarganya yang wafat, Nabi mengizinkan. Sahabat lain bertanya tentang sedekah untuk keluarganya yang wafat, Nabi mengizinkan. Tidak ada yang dihalangi Nabi.
ﻭﻳﻮﺿﺤﻪ ﺃﻥ اﻟﺼﻮﻡ ﻧﻴﺔ ﻣﺤﻀﺔ ﻭﻛﻒ اﻟﻨﻔﺲ ﻋﻦ اﻟﻤﻔﻄﺮاﺕ ﻭﻗﺪ ﺃﻭﺻﻞ اﻟﻠﻪ ﺛﻮاﺑﻪ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻴﺖ ﻓﻜﻴﻒ ﺑﺎﻟﻘﺮاءﺓ اﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﻋﻤﻞ ﻭﻧﻴﺔ ﺑﻞ ﻻ ﺗﻔﺘﻘﺮ ﺇﻟﻰ اﻟﻨﻴﺔ ﻓﻮﺻﻮﻝ ﺛﻮاﺏ اﻟﺼﻮﻡ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻴﺖ ﻓﻴﻪ ﺗﻨﺒﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻝ ﺳﺎﺋﺮ اﻷﻋﻤﺎﻝ
Penjelasannya bahwa puasa adalah murni niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, Allah sampaikan pahalanya kepada mayit, maka bagaimana dengan membaca al-Qur’an yang merupakan amal perbuatan dan niat -bahkan tidak perlu niat-. Dengan demikian sampainya pahala puasa untuk mayit menunjukkan sampainya ibadah yang lain (Ar-Ruh 1/122).
Baca Juga: Nabi dan Sahabat Melakukan “Tahlilan” di Makam Sa’ad bin Mu’adz
Leave a Review