scentivaid mycapturer thelightindonesia

Larangan Menuduh Munafik

Larangan Menuduh Munafik
Ilustrasi Dok. Istimewa

Larangan Menuduh Munafik Larangan Menuduh Munafik

Sudah kita ketahui bersama bahwa tanda orang Munafik adalah jika berjanji maka ia tidak menepati, jika berbicara maka dia berbohong dan jika diberi kepercayaan maka ia mengkhianati (HR Bukhari).

Namun bukan berarti boleh seenaknya saja menuduh orang lain Munafik. Larangan ini disampaikan sendiri oleh Baginda Nabi;

ﻓﻘﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ ﻣﻨﻬﻢ: ﺃﻳﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ اﻟﺪﺧﻴﺸﻦ ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ: ﺫﻟﻚ ﻣﻨﺎﻓﻖ ﻻ ﻳﺤﺐ اﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ” ﻻ ﺗﻘﻞ ﺫﻟﻚ، ﺃﻻ ﺗﺮاﻩ ﻗﺪ ﻗﺎﻝ: ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ، ﻳﺮﻳﺪ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﺟﻪ اﻟﻠﻪ ” ﻗﺎﻝ: اﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺃﻋﻠﻢ

Di antara mereka ada yang bertanya: “Dimana Malik bin Dukhaisyin?” Yang lain menjawab: “Dia Munafik. Dia tidak cinta Allah dan Rasul-Nya”. Nabi bersabda: “Jangan berkata begitu. Tidakkah kau lihat dia telah mengucapkan Tiada Tuhan selain Allah dengan mengharap ridha Allah?

Rupanya sahabat ini masih membantah dan ‘berani’ mengajukan pembelaan diri di depan Nabi:

ﻗﺎﻝ: ﻓﺈﻧﺎ ﻧﺮﻯ ﻭﺟﻬﻪ ﻭﻧﺼﻴﺤﺘﻪ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ، ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ” ﻓﺈﻥ اﻟﻠﻪ ﻗﺪ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎﺭ ﻣﻦ ﻗﺎﻝ: ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ، ﻳﺒﺘﻐﻲ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﺟﻪ اﻟﻠﻪ “

Ia berkata: “Kami melihat wajahnya dan ketulusannya kepada orang-orang Munafikin”. Rasulullah salallahu alaihi wasallam bersabda: “Sungguh Allah mengharamkan kepada neraka bagi siapapun yang mengucapkan Tiada Tuhan selain Allah, seraya mengharap ridha Allah” (HR Bukhari).

Baca Juga: Benarkah Nabi ﷺ Membolehkan Berkata Kotor?

Ma'ruf Khozin
Alumni pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri. Aktif mengisi ceramah umum.