Tema: “Mendaras Ulang Sejarah Kelahiran Persatuan Tarbiyah Islamiyah”
Latar belakang:
Persatuan Tarbiyah Islamiyah sudah berusia hampir satu abad. Persatuan ini lahir dari rahim Minangkabau. Kelahirannya di tengah bergejolaknya perdebatan panas pemikiran keagamaan di Minangkabau pada awal abad 20. Ini tidak mengherankan, sebab masyarakat Minangkabau memang gemar berdebat dan berselisih terlebih dahulu demi bulatnya mufakat yang dicapai.
Sehingga tidak mengherankan jika dalam perkembangannya sebagai organisasi, Persatuan Tarbiyah Islamiyah acapkali dibesarkan dalam konflik organisasi. Diantara konflik itu misalnya; tidak ada catatan final yang memuat alasan organisatoris pendiriannya. Catatan yang disepakati hanya terkait alasan filosofis untuk menjaga paham Ahlusunnah wal Jama’ah. Sebagaimana juga beredar cerita simpang siur tentang; tarikh [peng]asasan, tokohnya, serta proses peresmiannya. Bahkan soal bagaimana organisasi ini akan disebut saja, bersitegang urat leher. Sebagian menyebut “Perti”, yang lain menyebut “Tarbiyah”. Sebagian menyebut “Tarbiyah-Perti”, disalahkan oleh yang menyebut “Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI)”. Lalu ada pula yang menyebut bahwa organisasi ini lahir sebagai anak kembar, satu di Luak Agam, satu di Luak 50 Kota.
Keruwetan ini penting untuk dikaji ulang oleh generasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Agar pengakuan sebagai orang Tarbiyah tidak lagi dilontarkan dengan “malu-malu ayam”, sebab tidak tahu sejarah atau bingung dengan sejarah yang simpang siur dalam pikirannya. Demikianlah pentingnya mendaras ulang sejarah kelahiran Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Ini demi mencukupkan bekal pengetahuan tentang; faktor pendorong lahirnya organisasi; proses dan waktu pendiriannya; serta dialektikanya dengan organisasi serupa dalam iklim keberagamaan di Minangkabau.
Molah bacarito kito……………….!!!!!!!
Rumusan masalah:
1. Faktor apa saja yang mendorong kelahiranorganisasi “Persatuan Tarbiyah Islamiyah”?
2. Kapan organisasi ini didirikan, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana proses peresmiannya?
3. Bagaimana hubungan organisasi ini dengan organisasi lain yang serupa atau yang sama berdialektika dalam iklim keberagamaan di Minangkabau?
