Sebelumnya Baca: Mangaji Pangka Alim
Siapa yang tidak kenal kitab ar-Risalah karya Imam Syafi’i rahimahullah? Kitab legendaris ini disebut-sebut sebagai cikal bakal ilmu Ushul Fiqih. Tapi tahukah kita bahwa kitab itu ditulisnya atas permintaan seorang ahli hadits di zaman itu; Abdurrahman bin Mahdi? Artinya, kitab itu ditulis bukan untuk mencari popularitas atau keuntungan materi, melainkan semata untuk menunaikan amanah ilmu yang telah dititipkan Allah Swt padanya.
Tradisi ini dilanjutkan oleh para ulama setelahnya. Kalau kita baca muqaddimah (pengantar) yang mereka tulis di awal kitab, kita akan menemukan bahwa kebanyakan karya-karya hebat itu ditulis atas permintaan seseorang atau masyarakat. Ini menjadi salah satu indikasi keikhlasan mereka dalam menyebarkan ilmu. Sehingga tidak heran kalau karya-karya mereka sampai hari ini tetap dikaji dan dipelihara.
Hal ini juga diikuti para ulama Minangkabau. Satu diantaranya adalah Syekh Sulaiman Arrasuli atau yang lebih dikenal dengan Inyiak Canduang rahimahullah. Salah satu karyanya yang ditulis karena permintaan masyarakat adalah Pedoman Puasa yang ditulis dengan bahasa Arab-Melayu.
Buku ini menarik dikaji karena selain penulisnya adalah salah seorang ulama senior Minangkabau, tapi juga karena bahasannya disajikan dengan bahasa yang ringan, mengalir dan mudah dicerna. Ini memang sudah menjadi ciri khas tulisan para ulama di masa itu. Sehingga tulisan-tulisan mereka selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan menjadi suluah bendang dalam nagari.
Di samping itu, kelebihan kitab yang ditulis alim tertentu untuk masyarakatnya dibanding kitab yang ditulis alim dari daerah lain (Arab misalnya) untuk masyarakat daerah lain pula (Indonesia misalnya) adalah alim lokal lebih memahami kondisi dan situasi masyarakat yang menjadi sasaran khitab-nya. Hal itu karena ia sudah mengenal dengan baik karakter dan adat-istiadat masyarakat tersebut. Jadi, alim yang lahir dari masyarakat tertentu lalu memberikan pituah untuk masyarakat tersebut jauh lebih memahami kearifan lokal dan budaya masyarakat yang diserunya.
Karena itu kita bersyukur kepada Allah Swt dan berterimakasih kepada tarbiyahislamiyah.id yang telah berinisiatif dan mengerahkan daya dan upaya untuk menerbitkan buku Pedoman Puasa karya ulama besar Minangkabau; Syekh Sulaiman Arrasuli rahimahullah dalam versi digital ini. Semoga segala usaha dan pengorbanan yang telah dipersembahkan dinilai sebagai amal shaleh di sisi Allah Swt hendaknya, Amiin.
Yendri Junaidi, Lc., MA
Ketua Bidang Fatwa dan Hukum MUI Tanah Datar
Alumni Perguruan Thawalib Padang Panjang
Selanjutnya Baca: Sampul Kitab Pedoman Puasa
Pedoman Puasa Karya Inyiak Canduang Pedoman Puasa Karya Inyiak Canduang
Leave a Review