Masyaikh Tarekat Naqsyabandi Masyaikh Tarekat Naqsyabandi Masyaikh Tarekat Naqsyabandi
Generasi baru Muslim di Indonesia, pada saat ini telah memiliki berbagai bacaan yang luas dan banyak, baik dari barat, teori-teori ilmu sosial, dan dari dunia Islam sendiri. Di kalangan santri sendiri, di kalangan anak-anak muda santri, muncul sebagian kegairahan untuk memahami khazanah, pergerakan, dan gerak dinamis Islam, melalui tasawuf dan tarekat. Sementara referensi tentang tasawuf tarekat, termasuk para guru tasawuf-tarekat itu, diperlukan. Dari sudut ini, upaya sederhana menyusun sejumlah biografi singkat di antara para masyayikh, saya maksudkan, semoga menjadi salah satu bahan bacaan, dan bisa diambil hikmahnya dari sejumlah cerita yang ada atau nasihat-nasihat dari para masyayikh.
Selain itu, saya ingin tabarrukan dengan jasa-jasa mereka dalam mendidik murid dan menyebarkan ilmu di tengah masyarakat, agar bisa diambil faedahnya oleh para generasi Muslim di Indonesia, bila di dalamnya terdapat sejumlah faedah dan maslahah. Biografi mereka saya susun tidak terlalu panjang, baik dari tarekat Imam Ali ataupun tarekat Sayyiduna Abu Bakar. Saya memulainya dari para masyaikh dari kalangan tarekat Sayyiduna Abu Bakar, baru kemudian para masyayikh dari tarekat Imam Ali, yang bercabang begitu banyak.
Saya memaknai menulis manaqib (sejarah) dan sejumlah tulisan lain tentang tema-tema tasawuf dan tarekat, bagi ahwal saya sendiri, untuk menjadi katalisator, agar tidak berhenti dalam alam khayali (imajinasi), berubah ke alam nasyrul ilmi dan amali (penyebaran ilmu dan amal), dalam mengarungi bahrul hayat (laut kehidupan): bahrul asma (lautan nama), bahrush shifat (lautan sifat) dan bahrul af `al (lautan perbuatan). Ibarat air, ketika sudah menggenang, diperlukan kanal-kanal, agar tidak mengalami pembendungan yang berakibat pada kebingungan-kebingungan, dipenuhi alam khayali semata. Menulis manaqib dan nasyrul ilmi yang demikian, adalah salah satu benteng dalam menghadapi ilham syaithani dan aqal syaithani (inspirasi dan pikiran buruk), melalui jalan tabarrukan (berharap berkah) dan amal nasyrul ilmi (penyebaran ilmu). Wallohul Mustaan.
(Nur Khalik Ridwan)
Catatan Redaksi:
Tarbiyahislamiyah.id akan memuat sejarah ringkas para syekh Tarekat Naqsyabandi secara berseri. Serial tersebut adalah karya Kiai Nur Khalik Ridwan.
Baca Selanjutnya: Masyayikh Tarekat (#1): Abu Bakar ash-Shiddiq (w. 13 H./634 M.)
Leave a Review