MTI Tarusan Belajar Menulis MTI Tarusan Belajar Menulis MTI Tarusan Belajar Menulis
Dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan Santri Tarbiyah Islamiyah (LKS-TI) 2021 yang diadakan di MTI Tarusan Kamang, peserta sebanyak 38 santri belajar tentang materi Kepenulisan bersama Ustad Akhyar Fuadi, Jum’at (29/1).
Ustadz Akhyar memotivasi peserta dengan mencerita pengalaman beliau selama proses belajar menulis. Dimulai dari hobinya membaca sejak SD, lalu mulai mulai belajar menyusun kata membuat puisi sendiri di atas kertas.
Selain itu ustadz Akhyar juga menceritakan pengalaman para penulis legendaris. Salah satunya kisah seorang penulis Atheis perempuan dari Jerman yang menulis 105 buku tentang Islam. Menulis pada umur 20-an dan menuinggal dunia di usianya meninggal 81 tahun.
Baca Juga: Peserta LKS-TI 2021 MTI Tarsusan Bekali Materi Keminangkabauan
Selanjutnya dalam pola pikir peserta ditanamkan bahwa menulis itu sangat mudah. Menulis itu bukan hanya seperti mengarang yang dipahami menggunakan kata-kata “pada zaman dulu” atau “suatu hari”. “Mengarang sebuah tulisan harus menggukan kata yang tidak membosankan,” ujarnya.
Menulis dengan menggunakan kata yang simpel namun tajam dan penuh makna. Seperti ungkapan dari Sokrates seorang filsuf yang bercerita tentang pernikahan, ”Bagaimanapun menikahlah, jika istrimu baik kamu akan bahagia, jika istrimu jahat maka kamu akan jadi filsuf”. Walaupun Socrates itu filsuf bukan berati istrinya jahat, namun itu hanyalah hasil berfikir yang disebabkan Socrates sudah memahami konsep dalam hal perempuan dan pernikahan.
Di akhir sesi, peserta diberi tugas untuk membuat sebuah karya tulis. Isi tulisannya bebas. Selanjutnya peserta membuat Grup WA khusus peserta dan pemateri, tulisan yang sudah dibuat akan dikirim ke dalam Grup WA tersebut selama 3 hari setelah kegiatan LKSTI selesai nanti.
Baca Juga: Menulis Jernih, Menulis Kreatif
Ustad Akhyar sangat berharap setelah kegiatan ini berakhir, ilmunya langsung diterapkan peserta. Melalui grup WA tersebut Ustad Akhyar akan terus membimbing peserta dalam proses belajar kepenulisan. “Semoga kegiatan kita ini ada hasilnya dalam bentuk output sebuah karya”, harapnya.[]
Leave a Review