scentivaid mycapturer thelightindonesia

Pidato Buya Hasan Basri Sa’adi (1916-1957) di Depan Pemuda Lasymi, Ketika Agresi Belanda

Pidato Buya Hasan Basri Sa'adi (1916-1957) di Depan Pemuda Lasymi, Ketika Agresi Belanda
Foto Dokumen penulis dari Foto: Dukomentasi pribadi ayahanda H. Halimsaadi

Ini pidato Buya Hasan Basri Sa’adi (1916-1957) di depan Pemuda Lasymi ketika Agresi Belanda. Cuplikkan pidato ini merupakan kisah yang tidak banyak terungkap dari organisasi PERTI

“……. kita harus berjuang membela Negara ini. Sebab kalau kita sempat dijajah kembali dan diperintah oleh orang kafir, agama kita akan hancur. Generasi kita entah akan jadi apa nantinya. Oleh sebab itu kita harus berjuang membela kemerdekaan yang sudah kita peroleh, kita bela sampai titik darah terakhir.”

Begitulah penggalan pidato Buya Hasan Basri Sa’adi (1916-1957) di depan pemuda Lasymi, ketika agresi Belanda akhir tahun 1940-an. Pidato ini membakar semangat pemuda-pemuda untuk berjuang di garis depan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Cuplikan ini diabadikan dalam buku “Sepenggal Kenangan” yang ditulis oleh ayahanda H. Halim Sa’adi, yang tidak lain adalah anak dari tokoh tersebut.

***

Begitulah penggalan kisah Buya Hasan Basri Sa’adi (cucu al-‘Arif billah Syaikh Muhammad Sa’ad al-Khalidi Mungka), seorang tokoh besar Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), pejuang, dan ulama.

Beliau tidak lain ialah murid dari Syaikh Abdul Wahid as-Shalihi Tobekgodang, yang kemudian aktif sebagai pimpinan PERTI Limapuluh Kota. Selain menjadi guru besar pada Madrasah Tarbiyah Islamiyah Mungka (disamping ayahnya Syaikh Muhammad Djamil Sa’adi), beliau juga ambil bagian di pemerintahan sebagai anggota DPRD Limapuluh Kota dimasa bupati Darwis Dt. Tumangguang.

Baca Juga: Surau Gadang Maulana Syekh Abdurrahman al-Khalidi al-Naqsyabandi Batuhampar Payakumbuh

***

Cuplikan kisah di atas adalah salah satu hal yang tidak banyak terungkap dari organisasi PERTI (satu diantara beberapa organisasi keagamaan yang lahir di Minangkabau), yaitu tentang perjuangan tokoh2 dan pemuda2 PERTI dalam mempertahankan kemerdekaan. Terutama tokoh2 dari Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tobekgodang, yang pernah melahirkan pribadi2 besar.

Foto: Dukomentasi pribadi ayahanda H. Halimsaadi
Apria Putra
Alumni Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Pengampu Studi Naskah Pendidikan/Filologi Islam, IAIN Bukittinggi dan Pengajar pada beberapa pesantren di Lima Puluh Kota