Sejarah Berdiri
Sabilul Jannah, Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PPMTI) yang berdiri pada tahun 2003 terletak di Timbulun, kenagarian Aur Duri, kecamatan Sutera, kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Wacana pendirian pesantren ini pada mulanya muncul dari Buya Dalisman, S.Pd.I. Ia menyampaikan keinginannya melalui kegiatan “wirid”. Di kecamatan Sutera, “wirid” biasanya menjadi wadah untuk memberikan kajian-kajian ilmu agama kepada masyarakat, baik di Masjid, di surau, maupun rumah-rumah masyarakat.
Baca Juga: Syekh Ahmad Taher dan-M-MUS yang Didirikannya bag-i
Seiring dengan wacana pendirian tersebut muncul juga inisiatif dari masyarakat untuk membentuk kepengurusan DPAC (Dewan Pimpinan Anak Cabang) Tarbiyah kecamatan Sutera. Dibentuklah suatu pertemuan dengan mengundang jamaah dan tokoh-tokoh Tarbiyah yang ada di kecamatan Sutera yang bertempat di Masjid Nurul Ula Timbulun. Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk membentuk pengurus DPAC Tarbiyah.
Dalam pertemuan tersebut Buya Dalisman sebenarnya tidak diundang, namun beliau tetap hadir. Setelah melakukan perundingan, ternyata tokoh-tokoh Tarbiyah yang hadir saat itu memercayakan ketua DPAC Tarbiyah kepada beliau.
Pada pertemuan pertama tokoh agama dan masyarakat yang hadir hanya 17 orang. Mereka sepakat untuk mendirikan pondok pesantren di kecamatan Sutera. Namun, karena yang hadir belum cukup banyak, seminggu kemudian ia kembali mengundang tokoh agama dan masyarakat. Pertemuan kedua dihadiri sebanyak 23 orang. Pada pertemuan ini terbentuklah pengurus yayasan dengan Ketua H.Rajalis (Alm), Sekretaris Suardi Kamja, A.Ma.Pd., dan Bendahara Hj. Zainar.
Setelah pengurus yayasan terbentuk dalam waktu yang relatif singkat Buya Dalisman menginformasikan kepada masyarakat kecamatan Sutera. Bahkan mendatangi rumah-rumah masyarakat. Hal ini dilakukan karena komitmen setelah yayasan terbentuk adalah penerimaan santri baru pada tahun 2003. Dari sosialisasi tersebut sebanyak 23 orang mendaftarkan diri di pesantren tersebut sebagai santri. Mereka datang dari Rawang, Teratak, Langgai, Amping Parak dan Timbulun.
Kemudian Buya Dalisman dan yayasan mencari guru untuk mengajar, santri, dan tempat untuk belajar. Untuk tempat belajar didapati sebuah surau rusak yang tidak dipakai lagi yang kemudian diresmikan oleh Ketua Pemuda Tarbiyah Sumatera Barat H. Boy Lestari Datuak Palindih dengan nama PPTI Sabilul Jannah. Karena belum memiliki ruang belajar yang memadai, Buya Dalisman beserta yayasan mendatangi masyarakat sekitar, di antaranya Bapak Yusuf (Alm.) yang kemudian mewaqafkan sebidang tanah.
Gedung pertama PPTI Sabilul Jannah didirikan di atas tanah waqaf dari Bapak Yusuf tersebut. Pada mulanya tanah tersebut merupakan talao yang dalam. Dengan kemauan yang begitu kuat untuk mendalami ilmu agama, setiap hari setelah istirahat para santri selalu mengambil tanah di tepi sungai untuk ditimbunkan kedalam talao tersebut. Berkat kerja keras para santri, maka talao itu pun menjadi sebuah lapangan yang bisa juga digunakan sebagai tempat untuk kegiatan apel pagi, upacara dan kultum.
Saat ini, setelah berdiri kurang lebih 13 tahun PPMTI Sabilul Jannah sudah terdaftar di Departemen Agama, terakreditasi dan dapat menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) baik tsanawiyah maupun aliyah.
Nama-nama Pendiri PPMTI Sabilul Jannah
- Buya Dalisman, S.Pd.I
- Ustad Syafruddin, S.Pd.I
- Syamhok (Alm.)
- Edi Kobota
- Rajalis (Alm.)
- Zainar
- Syamsi Efendi (Alm.)
- Buya Idrus Nurdin B.A .
- Suardi Kamja A.Ma.Pd.
- Imam Sofyan
- Buya Syamsuar
- Buya Syamsi SD (Alm.)
- Ratna Wilis A.Ma. Pd.
- Syamsi Tailor
- Jon Hendri
- Nuriyas
- Amyarnis
- Imam Ahmad (Alm.)
- Khatib Yusuf (Alm.)
Visi
PPMTI Sabilul Jannah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang berupaya menghidupkan nilai-nilai Islam yang sesuai dengan paham ahlussunnah wal jama’ah dalam i’tiqad, beramal dengan salah satu mazhab yang empat, dan berfatwa serta menetapkan hukum dengan mazhab Imam Syafi’i. Dengan demikian, diharapkan akan lahir para intelektual muda muslim yang tafaqquh fiddin serta sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Harapan tersebut tercermin dalam visi PPMTI Sabilul Jannah berikut:
“Menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang Melahirkan Intelektual Muda Muslim yang Tafaqquh Fiddin”
Misi
- Menjadikan PPMTI Sabilul Jannah sebagai madrasah yang spesialis kitab-kitab kuning untuk melahirkan kader-kader ulama yang handal.
- Menyiapkan lulusan yang memiliki pengetahuan keislaman yang merujuk kepada kitab-kitab klasik.
- Mengembangkan pendidikan yang mengkombinasikan kajian ayat-ayat Qur’aniyah dan Kauniyah.
- Menyelenggarakan pendidikan dengan 3 bahasa: Arab, Inggris & Indonesia, serta memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi sebagai identitas klasik & modern.
Struktur Organisasi PPMTI Sabilul Jannah
No. | Jabatan | Nama |
1. | Dewan Pelindung | 1. Camat Sutera 2. Kapolsek 3. KUA 4. Wali Nagari se Kec. Sutera |
2. | Ketua Yayasan | Suardi Kamja, A.Ma., Pd. |
3. | Pimpinan | Buya Dalisman, S.Pd.I |
4. | Syaikhul Madrasah | Ustad Abd. Jalaludin Sayuti, M.A |
5. | Kepala Madrasah Aliyah | Ustad Jondrawadi, M.A |
6. | Kepala Madrasah Tsanawiyah | Ustad Syafruddin, S.Pd.I |
7. | Wakil Kesiswaan | 1. Ustad Arwis, S.Pd.I 2. Rini Susanti, S.Pd. |
8. | Wakil Kurikulum | Ustad Ardiyono, S.Pd.I |
9. | Bendahara | Hafni Yanti, S.Pd.I |
10. | Tata Usaha | 1. Indra Yeni, S.Pd.I 2. Rosita Yolanda, S.Pd.I |
Program Pendidikan, Kurikulum dan Kitab yang Dipelajari
- Program Pondok Enam (6) Tahun.
- Program Tsanawiyah kurikulum Kementerian Agama. Kelas I s/d III.
- Program Aliyah kurikulum Kementerian Agama. Kelas IV s/d VI.
- Program Khusus Santri Pindahan dari SMP dan Mts sederajat.
- Program Tahfidz al-Qur’an.
- Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam.
Kurikulum di tingkat Aliyah memiliki satu Jurusan yaitu MIPA dan untuk tingkat tsanawiyah disamakan dengan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN).
Kitab-kitab yang dipelajari adalah:
- Nahu : Matan al-Jurumiyah, Mukhtashar Jiddan, al-Kawakib, Al-Khudri.
- Sharaf : Matan al-Bina, al-Kailani, Mathlub.
- Fiqih : Matan al-Taqrib, Fathul al-Qarib, I’anah al-Thalibin, Fath al-Mu’in.
- Tafsir : al-Jalalain.
- Hadist : Arba’in al-Nawawiyah, Mukhtar al-Hadist, Jauharul al-Bukhari.
- Tasauf : Akhlaqu li al-Banin, Taisirul Khalaq, Muraqi al-‘Ubudiyah, Minhaj al-Abidin.
- Tarekh : Khulashah Nur al-Yaqin Juz’ I,I I & III, Nur al-Yaqin.
- Tauhid : Fath al-Majid, al-Dasuqi.
- Mantiq : Idhah al-Mubham.
- Ushul Fiqih : Waraqat
- Balaghah : Jauharul al-Maknun.
- Madzahib : Bidayah al-Mujtahid Juzu’ I & II.
Adapun untuk santri pindahan/kelas aliyah khusus, pelajaran kitabnya disetarakan dengan kitab yang dipelajari di kelas tsanawiyah.
Fasilitas PPMTI sabilul Jannah :
- Ruangan Pimpinan dan Kepala.
- Ruangan Tata Usaha.
- Ruangan Majelis Guru.
- Ruangan Belajar Tsanawiyah dan Aliyah.
- Ruangan Pusat Kesehatan Pesantren (PUSKESTREN).
- Ruangan Serbaguna.
- Lapangan Futsal, Takraw, Voli, Badminton, Dojo (Tempat Latihan Karate), dan Sasaran Randai.
Pada saat ini santri yang belajar di PPMTI Sabilul Jannah berjumlah 300 orang, 60% santriwati dan 40% santriwan. Umumnya santri berasal dari kecamatan Sutera, tapi ada juga santri yang berasal dari kecamatan lain seperti kecamatan Batang Kapas dan kecamatan Lengayang dan ada juga yang berasal dari luar Sumatera Barat seperti Medan dan Jambi.
Karena belum memiliki asrama, santri yang berasal dari luar dan pelosok-pelosok terdalam kecamatan Sutera seperti: Langgai, Batubala, dan Ampalu ditempatkan di rumah-rumah masyarakat yang ada di sekitar pesantren. Sebagian santri juga tinggal di Masjid dan surau.
Pengembangan Diri
- Latihan Kader Tarbiyah Islamiyah (LKTI)
- Kaligrafi
- Drumband
- Muhadharah
- Minangkabau
- Karate
- Futsal, Takraw, Voli Dan Lain-Lain
- Malam Tafaqur
- Pramuka
- Randai & Kesenian
Organisasi Mahasiswa
Sejalan dengan berkembangnya PPMTI Sabilul Jannah, maka muncul juga kesadaran tersendiri bagi lembaga kesiswaannya, mengingat PPMTI Sabilul Jannah adalah lembaga pendidikan yang masih berusia muda, maka dirasa perlu untuk membesarkan dan mendewasakannya secara bersama. Karena itu, lembaga kesiswaan adalah elemen penting untuk mewujudkan apa yang telah dicita-citakan secara bersama, yaitu untuk menjadikan PPMTI Sabilul Jannah sebagai pusat produksi para ulama dan cendekiawan, sekaligus basis penting umat Islam di kabupaten Pesisir Selatan.
Baca Juga: Tarekat sebagai Tradisi Madrasah Tarbiyah Islamiyah
Dengan menyadari kondisi tersebut, maka santri membuat sebuah wadah pergerakan yang diberi nama Organisasi Santri Intra Sekolah(OSIS), kemudian berganti nama menjadi Organisasi Santri Intra Pesantren (OSIP), kemudian berganti lagi menjadi Organisasi santri Tarbiyah Islamiyah (OSTI) sampai sekarang.
Semenjak didirikannya sampai saat ini OSTI tetap berpikir, berbuat dan berjuang semata-mata hanya untuk kemajuan dan kedewasaan PPMTI sabilul Jannah Timbulun kedepannya. Selain misi mulia yang di emban oleh OSTI, di sisi lain OSTI adalah wadah untuk berproses bagi para santri dalam mematangkan dan mengembangkan potensi berorganisasi yang dimiliki oleh OSTI.[]
Leave a Review