Puisi-puisi Aris Setiyanto Puisi-puisi Aris Setiyanto
Aris Setiyanto
———————-
Kaji
sagala di larik kedua
di bawah sajadah surau
tak bisa paling
seorang buncit berbulu, miliki hajat
maka ia undang kami
jelang naung tenda
Temanggung, 11-03-2020
Aris Setiyanto
———————-
Hajat
mata kami benderang atas
berkat* yang terlambat datang
bunga replika bahkan
sesuatu sebelum realita
; blue rose,
tumbuh di antara pembatas
kayu-kayu ukir menyangga langit
putih kekuningan
“mana teh kami?” tanya tetua
jantung kami detak atas kepulan
kretek setubuh cimeng**
landas dari gulungan putih
labuh, lerai ruh
kawula bahak pada do’a
semustinya diamini
kepala kami tabah atas selawat
hanya ketika semua iman
menjadi tandas sesuatu enggan rapal
Temanggung, 11-03-2020
—————–
* makanan ringan yang disajikan di tengah pengajian
** sejenis daun(ganja)
Aris Setiyanto
———————-
Kenangan
sagala pandang nanar tungkai
bapak ustaz sua nyeri
di kaki segaris
maka ia tuma’ninah lebih lama
bahkan rikala lampu-lampu mati
burung gereja yang di surau itu
membuka pintu, semata wayang
salam jawab sebelum lontar
sagala tidak memutar sandal
lembar kuning cuma numpang lewat
tak jua ia berhenti main gitar
singsing sarung bali misal rumput jepang tergenang
masa itu, ingatkah? kita timbun beriring
sampai ayam hutan patahkan kakimu
Temanggung, 12-03-2020
Baca Juga: Puisi-puisi Wahyu Hidayat
Aris Setiyanto
———————-
Mencangkul
beta baik mencangkul rumput
yang di dalam perut surau
menggarisi jarak agar
lagi, tiada bibir kecup punggung
lelaki mencintai lelaki lainnya
oh, betapa
beta berjalan mundur
terbang di gemawan kenang
seluruh langit sewarna kelam
akankah malam nanti
tetiba pesan pagi-pagi
kembalikan beta pada kanal rindu
Temanggung, 13-03-2020
Aris Setiyanto
———————-
MANTEN
gemuruh ral mula
bibir-bibir toa
selawat-selawat asing telah
menampar hatiku
batu-batu bercabang
sepenuh ocha banjiri kerontang
dari jarak sejauh ini, kami
para wanita paruh baya dobrak
pintu-pintu angin
sedang para lelaki
berkencan berkat di bawah
telapak kaki berasa ayem
Temanggung, 13-03-2020
MANTEN 2
kami dari golongan penjawab salam
restu tuhan sewarna hujan
runtuhkan selapis dinding putih
kami meminum teh campur lelatu
menjadi corak pada selebaran
meledakkan jantung
kami menilik diri di mata lelaki lain
jatuh dalam aroma yang duduk, mengencani
abadilah dalam surga yang halus
acapkali salah sebut nama, dunia kami pusar
tunas-tunas yang baru
betapa nada itu
Temanggung, 13-03-2020
MANTEN 3
nimas ayu bersua nimas bagus
di singgasana semalam
disaksikan lelaki yang merokok
wanita yang mengomel harga bawang
juga jahe, dihujani do’a dan amin
Temanggung, 13-03-2020
Aris Setiyanto
———————-
Randa Tapak
randa tapak disebar oleh
pusaran waktu, acapkali
sebagian kelopak kejar-kejar masa
kecil, tak mengenal cinta
berbondong tetua datang
memergoki kami telanjang kotak
di gubuk biru
rerintik hujan, lagu alam termerdu
tapi kami cuma bocah ingusan
tak tahu apa-apa
tahu-tahu, perut membusung
betapa seramnya
Temanggung, 13-03-2020
Baca Juga: Suara Toa di Bukit-bukit
Aris Setiyanto
———————-
Bunga Persik
menyetubuhi gelas yang suci
bunga persik, jelma teh
berciuman dengan kumis bapak
rasanya, tak ingin pulang
tersadar tak dapat hidup sendiri
ia menyewa mulut-mulut kerdil
dan sebuah lubang pembuangan
yang maha besar
Temanggung, 13-03-2020
Aris Setiyanto
———————-
Danau Matheson
bintang terbit di puncak matheson
saban kecipak mengaburkan ego
seluruhnya menepi termasuk
sisa-sisa rindu
esok, borealis bagai sewarna pastel
kesungguhan cinta, pengorbanan
tak menerima petir lantas tebar kilatan
membaca, hambur kekata patah hati
Temanggung, 13-03-2020
Redaksi tarbiyahislamiyah.id menerima tulisan berupa esai, puisi dan cerpen. Naskah diketik rapi, mencantumkan biodata diri, dan dikirim ke email: redaksi.tarbiyahislamiyah@gmail.com
Leave a Review