scentivaid mycapturer thelightindonesia

Puisi-puisi Moehammad Abdoe #II

Puisi-puisi Moehammad Abdoe #II
Ilustrasi @korpa Dok. https://unsplash.com/photos/XVJUcgaOask

Puisi-puisi Moehammad Abdoe Puisi-puisi Moehammad Abdoe

DOA

Oleh: Moehammad Abdoe
——————————-

duhai
adinda sayang
sebab kau debar rahasia
puisiku
tersungginglah senyum
dunia berseri
abadi
memandangmu
selalu

Malang, 2 Desember 2020.


Kawah

Oleh: Moehammad Abdoe
——————————-

berkatalah kawah gunung itu kepadamu
dengan endapan luka yang meluap

udara panas sebagaimana wujud pelampiasan
berhujan abu misteri ke padang rumput

menyita genangan sungai matamu
seluruh

Malang, 2 Desember 2020.


Duka

Oleh: Moehammad Abdoe
——————————-

Hujan malam hari
sungguh rimba dadamu
angin lebat
yang menggerus benda langit
wajah bencana

Bertalu waktu
menampung laut jiwa
gunung terjal

Mengenang sumber mata air
air mata
jatuh mengalir menimpa daun

Bunga cadar nestapa
dinding murung

Malang, 28 November 2020.


Riwayat Selembar Daun

Oleh: Moehammad Abdoe
——————————-

selembar daun sore hari
apakah yang kini kau renungkan
selepas angin berdesir

menimbang jatah dalam giliran
riwayat akarmu

hening menangkup malam
merajut jaring sutra di daun fakir
rumah pelipur serangga

ke mana siluet tubuhmu meredah
terdampar sudut bumi

Malang, 1 September 2020.


Jatuh Cinta

Oleh: Moehammad Abdoe
——————————-
Entah bagaimana mulanya aku mencintaimu
Laksana daun gugur yang tidak sempat menyentuh tandus
Sebab angin segera membuangnya ke tengah samudra
Kemudian memecah bersama gulungan-gulungan ombak
Lautan asmara

Malang, 21 November 2020.


Adinda, Syangku

Oleh: Moehammad Abdoe
——————————-

kemarilah, adinda sayangku
mari kita rayakan hari sumpah pemuda ini dengan bercinta. sebab angin malam melulu payah untuk kau renungi sendiri.

kemarilah, adinda sayangku
mari kita rayakan hari sumpah pemuda ini di atas penderitaan sejarah. sebab kemenangan hari ini adalah wajah bencana paling besar untuk mereka yang mencintaimu.

kemarilah, adinda sayangku
mari kita rayakan hari sumpah pemuda ini dengan menulis satu judul puisi. sebab kau adalah ruang putih untuk menyalurkan kegelisahan pada penaku.

Malang, 6 Desember 2020.

Baca Juga: Puisi-puisi Moehammad Abdoe #I

Baca Juga: Puisi-puisi Aris Setiyanto

Moehammad Abdoe
Moehammad Abdoe, anggota komunitas Dari Negeri Poci. Pelopor komunitas Pemuda Desa Merdeka (PDM 2015) dengan gerakan yang mengangkat tema-tema sosial dan seni musik jalanan. Karyanya berupa puisi dan cerpen terbit di berbagai media massa Indonesia maupun luar negeri, antara lain: News Sabah Times, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Suara Sarawak, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Minggu Pagi, Koran Merapi, Suara Merdeka, Rakyat Sultra, Riau Pos, Tanjunpinang Pos. Buku puisinya yang segera terbit Membaca Misteri Wajah Angin. Saat ini, ia masih singgah di sebuah desa kecil di bawah lereng bukit kapur (Kalipare-Malang). Email: moehammadabdoe@gmail.com No. Tlp/Whatsapp: 085730551400