scentivaid mycapturer thelightindonesia

Puisi-puisi Murni

Puisi-puisi Murni
Ilustrasi @michelenstudios / Dok. https://unsplash.com/photos/Do1EdrDi1ac

Puisi-puisi Murni Puisi-puisi Murni Puisi-puisi Murni

Ingin Kurampas Melodimu!

Oleh: Murni
—————–
Baru saja aku terbuai oleh melodi indah miliknya
Tidak, itu melodi yang pahit begitu aku tersadar
Kisah yang berbeda antara aku dan dia
Melodi yang semakin menyadarkanku
betapa pilunya hidupku

Senandungnya begitu angkuh
Dia ingin seisidunia tahu bahwa dia memilikinya
Memiliki ibu yang menyayanginya saat dia hancur
Apalagi saat dia menjadi juara

Aku cemburu, aku mulai menyalahkanmu
Kini aku mulai membencimu
Bisakah kamu bertahan dari kematian?
Sebentar saja, hingga aku cukup berakal
Hingga aku mampu memanggilmu mama
Hingga aku berdaya untuk mengingat rupamu
Hingga aku sanggup menghafal aromamu

Aku ingin tahu apa keras kepalaku sama denganmu?
Aku ingin tahu bagaimana kau memarahiku?
Aku ingin mengenangmu, mengingat bagaimana cerita kita
Namun sial, tak ada kenanganku denganmu yang bisa kuingat


Kupikir Aku Cinderella

Oleh: Murni
—————–

Kupikir hidupku seperti cinderella
Aku berada di lembah kesengsaraan
Diperbudak ibu tiri dan anaknya yang jahat
Serupa kisah cinderella
Hanya saja tak ada keajaiban yang tampak
Tak ada tikus dan burung yang berbicara
Tak ada labu yang berubah menjadi kereta
Tak ada ibu peri dan sepatu kaca yang ajaib

Kupikir hidupku seperti cinderella
Akan datang kebahagian yang takkuduga
Kutunggu pangeran kiriman Tuhan tiba
Namun, takjua ada seorangpun yang datang
Jangankan sekadar singgah, apa lagi tinggal

Mulai kulupakan soal cinderella
Aku benci dongeng, aku telah tertipu
Aku bukan cinderella yang akhirnya hidup bahagia
Aku hanyalah seorang gadis biasa


Fajar

Oleh: Murni
—————–

Awal hari di penghujung gelap
aku menemukanmu
Kaulah fajar
Kau datang membawa cahaya terang dalam hariku
Memberiku sapa hangatmu di setiap pagiku

Awal hari di penghujung gelap ini aku ingin mengatakan
Fajar , terbitlah dengan hangat dan temaniku hingga senja pun tak mampu terbenam
Hingga gelapnya malam tak sempat senja tunjukkan
Hingga dinginnya malam tak sempat aku rasakan

Baca Juga: Puisi-puisi Sari Muliani Helda

Baca Juga: Puisi-Puisi Istiqomah HM

Murni
Murni. Umur saya 21 tahun. Saya tinggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Saat ini saya sedang berkuliah di Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2018, FKIP Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.