Puisi-puisi Nur Anggia Febrina Puisi-puisi Nur Anggia Febrina
Lisan-lisan Liar
Oleh Nur Anggia Febrina
————————————–
Lisan-lisan liar itu
Menggelinding ke telingaku
Melunturkan terangnya sabarku
Mencipta hati yang malu
Menabuh amarah bertalu-talu
Lisan-lisan liar itu
Terus berkoar di atas diri
Tak peduli ada hati yang mati
Tak mengenal makna empati
Lekas-lekas lah diriku
meminta Tuhan membalas
pemilik lisan-liar itu
dengan pengampunan yang luas
agar mulut manis dan jemariku
tidak menjadi buas
(2020)
Telah Sampai
Oleh Nur Anggia Febrina
————————————–
Di suatu siang, kau beranjak menaiki burung besi
Yang telah kau tunggu di sarang itu sejak pagi hari
“Kabari aku bila kau sampai di sini,” ujarku
Kau jawab dengan singkat, “Iya, nanti aku kabari,”
Aku menantimu di sini dengan pengharapan
Tapi wajahmu tak kunjung nampak di sarang ini
Teleponku berdering, lalu kau berkata, “Aku telah sampai di
sarang abadi”
(2021)
Menikmati Duka
Oleh Nur Anggia Febrina
————————————–
Ketika kenangan telah mengabur putih
Tetiba kau bangun lagi ingatan rapuh
Meruntuhkan rententan rasa angkuh
Ingatkah kau abai ribuan kali atas rasa?
Membabat anyaman-anyaman asa
Membuat daku berpura-pura lupa
Entah sekian lamanya
Daku tenggelam dalam kealpaan
Kau berdiri di asas ketidaksadaran
Kini hanya luka yang harus kaurasakan
Selamat menikmati duka kawan
(2020)
Pagi Menari
Oleh Nur Anggia Febrina
————————————–
Pagi menari dan merayu mimpi
Menggerus deret-deret ilusi
Mengenggam asa dari nurani
Berdentum emosi sang mimpi
Ramai bergejolak bak api
Yang membumbung tinggi
Pagi yang sebatang kara
Kini ditemani oleh iba
Baca Juga: Puisi-puisi Riyan Rifani
Baca Juga: Puisi-puisi Ridha Abdillah
Leave a Review