Parebbaan
Pada akhirnya semua akan kembali
Rumah ini kembali sunyi
Aku, dia dan engkau
Tinggal bayang-bayang
Perjumpaan dan perpisahan
2015
Purnama
Kau begitu tenang
Membawa malam
Aku terbayang
Angka lima belas akan tenggelam
2015
Nyiram Tembakau
Kugagahi tanah kering dan panas ini
Agar kau tumbuh berbunga emas dan permata
2015
Halte
_Fakih
Pada asap yang selalu mengepul di bibir manismu
Kulihat peluh petani menetes
Seakan mengajakku berbicara
Tentang panas yang menyengat
Dan dingin yang tak tercatat
O waktu yang bergerak begitu cepat
Adakah Soekarno-Hatta berbaris rapi
Di kantong petani
Atau gambar-gambar pahlawan menggagahi?
Ini bukan masalah kemerdekaan
Atau sejarah bangsa yang kelam
Tapi ini hidup yang harus diperjuangkan
2015
Za
Tak ada cinta yang tak putus
Tak ada rindu yang tak pupus
Maka bangunlah Za
Kelak kau akan mengerti
Bahwa cinta dan kebahagiaan
Bersemai dalam angan
2015
Musim Tembakau
Sampai aku lupa
Panasnya siang
Dan dinginnya malam
Bahkan aku lupa
Bagaimana tertawa dan menangis
Yang kuingat hanya
Bagaimana membuat peluh ini menetes
Hingga kutemukan
Senyummu mengembang di ujung sana
2015
Kepada J
Jika kau datang kedesa kami
Akan kami beritahu bagaimana
Asap itu tercipta
Hingga membentuk sebuah peradaban
Dan gaya hidup manusia
Mereka yang pernah datang
Tak akan kembali
Sebelum tahu bagaimana
Orang-orang mencipta asap
Dengan peluh dan air mata
Kami adalah kumpulan orang-orang kuat
Yang tak pernah mengeluh pada terik matahari
Kami selalu bahagia bila kulit kami hitam
Pada musim kemarau
Karena kami tak pernah mengenal salon
Atau produk-produk kecantikan lainnya
Yang kami kenal hanya
Bagaimana menghitamkan kulit
Hingga asap itu mengepul
Keberbagai pelosok nusantara
Bahkan keberbagai penjuru dunia
2015
Leave a Review