Puisi Nuranisa Nabylla # 1 Cerpen-cerpen Singkat Nuranisa Nabylla
Seorang Pumi
Setiap malam, ku tak dapat terlelap
Layaknya orang waras
Kepalaku penuh makhluk
Makhluk tak terlihat
Kata yang hidup
Padahal aku tidak tahu bentuk jantungnya
Mereka tak dapat kupinta
Untuk diam
Jumlahnya lebih dari…
Tak terhitung!
Jika kudapati tidur yang pulas
Mereka sakit
Mereka lelah
Dan aku pasrah
Tak dapat kubagi obat
Penyembuh pada
Huruf-huruf ini
Cahaya Bukan Milikku
Hidup liar pada gemilang semesta
Pacak-pacak cahaya
Kulihat dengan buta
Hanya ada jalan,
Yang takku tahu banyak lubang
Kupikir tak menghisap
Nyatanya sangat berat
Hidup menjelajahi bui
Demi temui jati diri
Bagai bernafas dalam coba-coba
Namun, sia-sia
Atas dasar nyawa…
Yang tak pernah hidup untuk kedua
Luka Bertemu Hujan
Musim hujan bagai tanda gugurnya hatiku
Rusaknya payungku dan terjebaknya aku
Bukan berteduh, tidak…
Kubiarkan hujan menabrak diriku
Sesuka yang ia mau
Dengan hujan kuberharap
Seluruh lukaku ikut luruh
Terguyur menjadikannya…
Genangan kenangan
Yang akan hilang
Pada siang singkat
Siang yang paling kejam
Di musim ini
Bela
Pusing yang lekat pada kepalaku
Hancurkan irama nafasku
Begitu tidak nyaman…
Gelisah jadinya aku
Hanya ditatap tak kunjung dijawab
Sebegitu tak sudinya dikau
Padahal aku yang tertimpa
Aku yang tak diterima
Aku yang terluka
Kau kabur tutupi telinga
Tak bisakah
Kaubiarkan aku menangis leluasa
Di pundakmu
Di dalam dekapanmu
Jangan acuh padaku
Sepi, aku sendiri
Embani beban hati
Aku bukan,
Aku tak jahat!
Sampaikan itu…
Seutas Hati yang Mati
Posesif sebuah kata
Kemelekatan pada jiwa
Menjadikan aku
Memohon, merintih, dan meminta
Menjeratnya dengan batasan
Berdiri di setiap sudut
Membuatnya gelisah
Ulasan mengenai diriku
Label yang berdiri di belakangku
Menjadikan aku layu
Ukuran rasa ini
Menghilangkan dirinya
Lagi dan lagi
Semua cinta telah mati
Sebab aku posesif
Pelukan Kedua
Kita tersenyum dalam pelukan
Takkan kulepas pelukanku
Jika kau melepasnya
Aku menggila, aku yakin
Aku gila
Jika kau terlepas
Lalu kembali
Kau jatuhi diriku
Dalam situasi semula
Sembuhlah aku
Penyakit hatiku
Itu dirimu
Obat hatiku
Juga dirimu
Sayangmu hangat
Seperti pelukan
Yang lebih hangat
Dari jaket
Dari selimut
Puisi Nuranisa Nabylla #2 Rasa Hujan, Menjadi Titik, Andai Tiada Api, Tak Buta Tapi Iya, Love Instagram, Status Kita dan Ps. Lla
Leave a Review