scentivaid mycapturer thelightindonesia

Ibu Darianis, Seorang yang Pernah Memijat Kaki Inyiak Canduang

Ibu Darianis Seorang yang Pernah Memijat Kaki Inyiak Canduang
Ibu Darianis ( 83tahun) Sosok yang pernah memijat Kaki Inyiak Canduang/Foto Dok. Penulis

Ibu Darianis

Alhamdulillah, hari ini saya bersama Buya Hadis Lathif, dapat bersilaturahmi ke kediaman Syekh Syamsu Anwar Mangkuto Malin Taeh Baruah, sosok alim yang Tawadhu’. Buya Hadis Lathif dan Syekh Syamsu Anwar Mangkuto Malin Taeh Baruah berbagi cerita tentang kisah-kisah masyaikh dan para buya-buya yang terdahulu terkhusus di Luhak Limo Puluah, seperti Abuya Syekh Dt.Gayuah Suayan, Buya Angku Mudo Ipun dan banyak lagi.

Selepas itu kami bertolak ke Koto Panjang ke kediaman kakak Buya Hadis Lathif yaitu Ibu Darianis 83 tahun. Beliau Ibu Darianis merupakan murid dari Syekh Sulaiman Arrasuli (Inyiak Canduang).

Ibu Darianis berkisah bahwasannya beliau pernah memijat kaki Syekh Sulaiman Arrasuli, yang ketika itu beliau dalam kedaan lelah. Beliau Ibu Darianis dahulunya dekat dengan istri Syekh Sulaiman Arrasuli yaitu Umi Alam. Menurut penuturan beliau, Umi Alam sangat menyayangi beliau dan santriwati lainnya.

Sebenarnya tak pernah terbesit dihati saya beliau adalah sosok yang pernah dekat dengan Inyiak Canduang, tapi ketika saya memegang handphone dan melihat foto paya ulama di galeri handphone saya, Ibu Darianis secara spontan bertanya; apakah ada disitu foto Syekh Sulaiman Arrasuli Inyiak Canduang? Lantas saya jawab ada. Lantas hati saya bertanya-tanya kenapa beliau menanyakan Inyiak Canduang? Dan setelah itu beliau berkata “Tangan ini pernah memijat kaki Inyiak Canduang “ungkap beliau.  Mendengar ucapan itu, saya terkejut dan cerita kami pun makin panjang.

Bahagia hati ini rasanya bisa bertemu dengan seorang yang pernah dekat dengan sosok alim yaitu Inyiak Canduang. Bagaimana tidak? Tangan yang penuh dosa ini bisa bersalaman dengan tangan yang dulunya pernah bersalaman dengan Syekh Sulaiman Arrasuli. Itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya yang daif ilmu ini, tentunya.

Di akhir perjalanan saya dengan Buya Hadis Lathif melaksanakan salat magrib di Surau Almarhum Buya Malin Putiah.[]

Semoga keberkahan-Nya meliputi kita semua, Amin, Allahumma Amin.

Baca Juga: Dua Saksi Perjalanan Hidup Maulana Syekh Mudo Abdul Qadim

Habibur Rahman
Pecinta ulama dari Ranah Minang