Bung Lev Widodo pernah menulis sebuah artikel tentang Ulama Jambi yang Mengajar di Mekah. Diantaranya Syekh Abdul Majid al-Jambi, Syekh Usman Tungkal, Syekh Hasan bin Anang Yahya Jambi, Tengku Mahmud Zuhdi Al-Fathani dan Syekh Abdul Wahid Jambi.
Dari kelima ulama tersebut bung Lev Widodo menuturkan Syekh Abdul Wahid Jambi-lah yang sangat misterius, dalam arti paling kurang dikenal, paling sedikit terdokumentasikan, dan paling jarang dibicarakan. (Baca selengkapnya: http://m.kajanglako.com/id-8414-post-syaikh-abdul-wahid…).
Dalam artikel ini bung Lev Widodo menuliskan baru menemukan satu buah refensi yang menyebutkan tentang sosok Syekh Abdul Wahid Jambi, adalah sebuah artikel yang ditulis oleh Azyumardi Azra, “(Ulama Indonesia di Haramayn: Pasang Surut Sebuah Wacana Intelektual-Keagamaan)”. Disana dituturkan bahwa Syekh Abdul Wahid Jambi merupakan pengajar di Madrasah Dar al-‘Ulum, Makkah.
Dalam kitab “Natsr al-Jawahir wa al-Durar fi Ulama al-Qarn ar-Rabi’ ‘Asyar” karya Yusuf bin Abdurrahman al-Mar’asyli, saat menyebutkan biografi Syekh Isa Al-Bayanuni disitu disebutkan murid-muridnya, diantaranya terdapat nama Syekh Abdul Wahid Jambi.
Baca Juga: Syekh Abdus Somad Jambi: Imam Masjidil Haram dari Jambi
Selain Syekh Abdul Wahid Jambi murid-murid, Syekh Isa Al-Bayanuni adalah Syekh Abd Fattah Abu Ghudda (pengarang kitab Al-‘Ulama’ Al-Uzab), Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki(ayah Sayyid Muhammad Al-Maliki), dari Nusantara Syekh Husain bin Abdul Ghani Palembang, Syekh Yasin Al-Fadani, Syekh Zain Bawean, dll. Dari sini bisa sedikit diambil kesimpulan bahwa Syekh Abdul Wahid Jambi hidup atau satu kurun dengan ulama-ulama Nusantara yang juga berguru kepada Syekh Isa Al-Bayanuni dan tidak menutut kemungkinan pula Syekh Abdul Wahid Jambi berguru dan menempuh di lembaga pendidikan yang sama dengan ulama-ulama nusantara tersebut. Baik Syekh Husein bin Abdul Ghani Palembang, Syekh Yasin Al-Fadani dan Syekh Zain Bawean, ketiganya pun kemudian menjadi pengajar di Madrasah Dar al-‘Ulum, Makkah.
Syekh Isa Al-Bayanuni lahir di Bayanun, Kota Aleppo, Suriah. Pada tahun 1290H. dan wafat 1362H. Ia di makamkan di perkuburan Jannatul Baqi’ Madinah al-Munawwarah.
Dalam kitab ini pula (Natsr al-Jawahir wa al-Durar fi Ulama al-Qarn ar-Rabi’ ‘Asyar), saat menyebutkan murid-murid Syekh Muhammad Ahyad al-Bughuri (Bogor) terdapat nama ulama dari Jambi yakni, Syekh Said Zakaria Jambi (Saya sendiri belum mengetahui siapa gerangan ulama Jambi satu ini, perlu penelusuran lebih lanjut).
Sebetulnya tulisan ini belum sepenuhnya mengungkap siapa sebetulnya sosok Syekh Abdul Wahid Jambi, tetapi setidaknya menambah sedikit informasi tentang beliau.
Selain kelima ulama Jambi yang telah disebutkan diatas, ada lagi ulama Jambi yang mengajar di Makkah. Beliau adalah: Tuan Guru Zahruddin bin Usman Asahan mengajar di Masjidil Haram, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Amin al-Banjari at-Tungkali mengajar di Madrasah Saulatiyah, Syekh Muhyiddin bin Abdul Mu’min Sulaiman Kerinci, Tuan Guru Ahmad Faqir Al-Kerinci, Tuan Guru Muhammad Jaddawi, KH. Muhammad Daud Al-Hafizh, dll.
Sementara itu banyak pula ulama Jambi yang belajar atau menuntut ilmu di Mekah. Diantaranya: Tengku Muhammad bin Tengku Mahmud Zuhdi Al-Fathani(Guru Jubah Hitam) di Madrasah Saulatiyah, KH. Abdullah Syarqawi bin Ahmad Syakur(Guru Sidol) di Madrasah Saulatiyah, KH. Abdus Somad bin Ibrahim(Hoofd Penghulu Jambi), KH. Ibrahim bin Abdul Majid, KH. Ahmad Syakur bin Syukur, KH. Kemas Muhammad Saleh bin Temenggung Kemas Yasin, KH. Usman bin Haji Ali, KH. Abu Bakar Syarifuddin, Syekh Said Zakaria Jambi, Syekh Abdurrahman Rawang, Syekh Mukhtar bin Abdul Karim Ambai, KH. Abdul Jalil bin Demang, KH. Ismail Bustami, KH. Muhammad Daud Arif, KH. Ishak Rachman, KH. Muhammad Ali bin Abdul Wahab, dll.
Waallahu ‘Alam
Jambi, 26 September 2020
Leave a Review