Siapa yang tak mengenal Syekh Beringin H.Ayyub? Beliau merupakan 6 Khalifah besar Maulana Syekh Mudo Abdul Qadim. Selain beliau juga orang penting bagi presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Syekh Beringin H. Ayyub juga dikenal “Pendekar Silek (Silat) ternama pada masanya”. Belaiu menyebarkan ajaran melalui formulasi silek dan tarekat di Surau. Ini lah yang membuat beliau dikenal dan mahsyur di masanya. Hingga saat ini, masih dikenal sebagai guru besar tarekat yang sekaligus ahli dalam beladiri.
Alhamdulillah, beberapa waktu lalu penulis dapat mengunjungi kampung halaman beliau yang berada di Kenagarian Durian Gadang, Kec.Akabiluru, Kab. Lima Puluh Kota. Penulis bertemu dengan orang-orang kampung beliau. Mereka berbagi cerita yang banyak dengan saya. Pada akhirnya penulis sampai di kediaman Pak Muhammd Yasir yang masih keluarga dengan beliau, dari pihak istri Syekh Beringin H. Ayyub. Beliau menuturkan bahwa Syekh Beringin H. Ayyub dikenal dengan panggilan Oji Ayyub di kampung beliau. Ketika Syekh Beringin H. Ayyub telah bermukim di Tebing Tinggi dan mengembangkan ajaran Tarekat di sana beliaupun masih sering pulang ke kampung ungkap beliau.
Di wilayah Sungai Sigiling, Tebing Tinggi, Sumut, ada sebuah bangunan bergaya Minangkabau warisan dari Tuan Syekh Baringin. Di lokasi ini juga makam Syekh Beringin tersebut beserta surau peninggalannya. Bagi masyarakat Tebing Tinggi Syekh Beringin adalah seorang ulama tarekat karismatik. Disini pula beliau menyebarkan ajaran tarekat yang beliau peroleh dari Maulana Syekh Mudo Abdul Qadim.
Syekh Beringin dikenal juga sebagai ulama yang amat sakti. Dikisahkan ketika serdadu Jepang ingin menangkap di tempat persulukannya di Kampong Kebon Kelapa Tebing tinggi, tiba-tiba saja daerah itu menjadi hamparan telaga. Lokasi ini bisa menjadi objek wisata ziarah religi.
Beliau begitu Mahsyur dengan sosok pribadi yang sangat penting bagi Ir. Soekarno seperti yang telah diulas di paragraph pertama, tutur Pak Muhammad Yasir, dan hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen foto kebersamaan Syekh Beringin H.Ayyub dan Ir. Soekarno.
Tak banyak keterangan yang saya peroleh di tanah kelahiran beliau tersebut, dikarenakan sulitnya untuk menemukan narasumber yang telah sepuh untuk dimintai keterangan. Tapi bagi saya menapakkan kaki di kampung halaman beliau itu sudah merupakan hal yang sangat luar biasa bagi saya. Apalagi bisa melihat tempat-tempat yang di mana dulunya beliau pernah duduk dan tegak berdiri itu suatu hal yang lebih dari cukup bagi saya.
Leave a Review