scentivaid mycapturer thelightindonesia

Syekh Bustami Lintau

Hari ini saya mendengar kabar makam Syekh Bustami Lintau sudah dipugar. Alhamdulillah! Dalam khazanah keilmuan Islam di Darek, terkhusus di Tanah Datar dan Limapuluh Kota, Syekh Bustami Lintau merupakan tokoh penting pada abad 19.

Syekh Bustami Lintau pernah berjuang di masa Paderi bersama Tuanku Lintau. Dari Lintau, beliau sempat tinggal di Batu Bolang, Kec. Harau, Limapuluh Kota.

Baca Juga: Dakwah Kelembutan Maulana Syekh Abdurrahman bin Abdullah al-Khalidi Batuhampar

Di sana beliau mempunyai seorang anak perempuan yang kemudian dinikahkan dengan ulama besar legendaris yaitu Syekh Abdullah “Baliau Halaban” (w. 1926), Ulama Tigo Luhak yang alim dalam Ushul dan Mantiq itu. Dari pasangan ini lahir seorang anak perempuan yang kemudian dinikahkan dengan Maulana Syekh Sulaiman Arrasuli Canduang (w. 1970). Syekh Sulaimam Arrasuli juga merupakan murid ternama dari Syekh Abdullah Halaban.

Buah pernikahan Syekh Sulaiman Arrasuli ini melahirkan seorang perempuan yang alim tersohor, yaitu Ummi Hj. Halimah Arrasuli, pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Batu Bolang.

Baca Juga: Syekh Sulaiman Arrasuli al-Khalidi Canduang: “Pendekar” Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah

Ada beberapa poin yang patut digarisbawahi dari riwayat hidup Syekh Bustami Lintau:

1. Beliau ialah ulama sekaligus pejuang agama

2. Beliau juga tokoh shufi yang terpandang

3. Beliau ialah pendekar Silek Lintau, yang kemudian menyebarkan silek ini hingga Limapuluh Kota

4. Beliau terkenal keramat bertuah. Ketika beliau akan dikepung Belanda di gugusan Bukik Alang Lawik, beliau bersama muridnya shalat dan berdo’a. Seketika gugusan bukik itu seolah berubah jadi lautan, sehingga Belanda yang melihat itu, berbalik, tidak jadi menangkap beliau.

Rahimahullah… Alfatihah…

Makam beliau ini patut dijadikan destinasi ziarah di Pedalaman Minangkabau. Tepat makamnya di Tanjuang Bonai, Lintau.

Terima kasih kakanda Apoei Pisellow yang telah mengirimkan saya foto-foto di bawah ini, dan mengizinkan saya mempostingnya pada laman facebook.[]

Apria Putra
Alumni Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Pengampu Studi Naskah Pendidikan/Filologi Islam, IAIN Bukittinggi dan Pengajar pada beberapa pesantren di Lima Puluh Kota