scentivaid mycapturer thelightindonesia

Syekh H. Sulaiman Padang Rontang, Ulama Naqsyabandiyah Lima Puluh Kota

Syekh H. Sulaiman Padang Rontang, Ulama Naqsyabandiyah Lima Puluh Kota
Foto Syekh H. Sulaiman Padang Rontang, Ulama Naqsyabandiyah Lima Puluh Kota, Dok. Penulis

Satu lagi nama ulama Tarekat Naqsyabandiyah hadir dalam ingatan, beliau ialah Syekh H. Sulaiman ulama besar Tarekat Naqsyabandiyah yang memiliki surau di Jorong Padang Rontang, Kenagarian Koto Tuo, melihat wajah beliau di  foto beliau tidah terbesit keraguan apapun karena beliau ialah ulama yang memiliki segudang Tuah (keistimewaan) Keilmuan.

Menurut keterangan dari salah seorang anak beliau yang penulis temui beberapa waktu yang lalu, beliau Syekh H. Sulaiman meninggal dalam usia 120 tahun, tepatnya pada tahun 1963. Baliau memiliki segudang Tuah Keramat pun menjadi buah bibir di tengah masyarakat dari masa ke masa. Di samping itu yang perlu diketahui bahwa Syekh H. Sulaiman merupakan mamak dari Syekh Nurullah Dt. Anso.

Jikalau bercerita mengenai Syekh H. Sulaiman, tentara belanda pasti ada di dalam cerita tersebut.  Terbukti ketika sebelum kemerdekaan dahulunya Belanda selalu menjadikan Syekh H. Sulaiman sebagai target operasi, sampai-sampai Syekh H. Sulaiman pernah dipenjarakan oleh pihak tentara Belanda, namun tak berselang beberapa saat beliau telah berada kembali di kediaman beliau. Jadi di sini penulis ingin menekankan perjuangan-perjuangan penghapusan tindakan kejahatan perang yang dilakukan oleh penjajahan tempo dulu. Kita tidak bisa menutup mata bahwa ulama-ulama Tarekat Besar adalah salah satu aktor di balik penghapusan tindakan penjajahan tersebut, di samping nama Syekh H. Sulaiman masih banyak nama-nama besar lainnya, seperti Syekh Angku Lakuang Karamaik yang pernah penulis tampilkan di tulisan beberapa waktu lalu.

Tan Malaka saja yang memiliki segudang perjuangan yang amat berarti bagi Indonesia, beliau terbukti mempunyai hubungan kedekatan dengan Syekh Abdul Wahid Asy-Syadzily salah seorang ulama sufi terkemuka di Lima Puluh Kota.

Bukti keefektifan dari Info lisan oleh narasumber yang bersanad terkadang juga tidak boleh dikesampingkan / abai dalam meneliti sebuah sejarah, karena tidak semuanya terkadang ditemukan dalam sumber tertulis, jikalaupun  ada beberapa aspek penghambat lainnya, seperti dokumen ataupun kertas, arsip yang rusak bisa menggagalkan itu semua.

Kembali kepada cerita dari Syekh H. Sulaiman, walaupun nama beliau kurang terdengar sejatinya perjuangan beliau itu harus tetap dihargai, dengan apa? Saya rasa dengan menceritakan beliau kepada anak cucu kita kelak nantinya. Ini merupakan sebuah solusi agar nama beliau tidak tenggelam begitu saja.

Baca Juga: Surau Tobek Panjang Tempat Tan Malaka dan Syekh Mukhtar Angku Lakuang Berguru

Makam Foto Syekh H. Sulaiman Padang Rontang, Ulama Naqsyabandiyah Lima Puluh Kota, Dok. Penulis

Terkait ajaran keilmuan beliau, masih beredar apa tidak namun penulis belum dapat memastikan secara detail. Beberapa waktu lalu penulis sempat melakukan pengecekan beberapa surau di Talawi Payakumbuh Utara, namun beberapa (Guru Tuo) telah meninggal dunia, disinyalir untuk silsilah sanad keilmuan daripada Syekh H. Sulaiaman banyak tersebar di daerah. Tersebar  di beberapa surau di daerah Talawi Payakumbuh Utara. Untuk tali-menali sanad keilmuannya daerah di luar dari Sumatera Barat, ada daerah Lipat Kain Provinsi Riau dan beberapa daerah lainnya.  Sedang untuk bukti fisik dari Surau beliau saat ini telah tiada, hanya ada puing-puing kecil yang tersisa. Inilah yang membuat hati kita teriris jikalau melihatnya, dan untuk makam beliau hanya berbentuk sederhana.

Semoga Keberkahannya meliputi kita semua, Amin, Allahumma Amin.

Habibur Rahman
Pecinta ulama dari Ranah Minang