Tiga Puisi Rika Rahmawati Tiga Puisi Rika Rahmawati
Dering Kematian
Oleh: Rika Rahmawati
Tak pernah kurasakan
Kasarnya tanah dipijakan
Kening kutepis, berpeluh
Kakiku nanar dan melepuh
Mataku sayup
Bibirku mengering
Memanggil namamu yang telah hilang
Aku tak mampu, sayang
Kita tak pernah berjarak
Namun, kini jarak antara kita telah terbentang
Bagai matahari di siang hari
Yang tak bisa menjamah bintang di langit malam
Aku yang mengantarkan engkau ke sana
Aku pula yang tersesat di bawah langit kelam
Tanpa suara
Tanpa makna
Dan kau pamit
Pergi selamanya
Baca Juga: Dua Puisi Syahida Aghnia: Tentang Nama dan Malaikat Bersendi Perak
Memantik Rindu Kelabu
Oleh: Rika Rahmawati
Ku pandangi pepohonan yang pernah menyembunyikanmu
Rerumputan yang pernah kau injak dengan lembut tanpa suara
Namun, jejakmu seolah-olah berirama
Di mataku
Di ingatanku
Di jiwakuDan di hatiku
Bangku yang pernah kita duduki masih basah
Karena hujan selalu datang tepat waktu
Menjadi saksi bahagia kala itu
Di bulan Desember kau pergi
Di bulan Desember pula ku kembali
Aku telah terlatih untuk tertatih
Menghadapi dunia tanpa belas kasih
Aku yang ditinggalkan sendiri
Kini hanya merawat luka
Abadi
Rembulan di Langit Senja
Oleh: Rika Rahmawati
Kita telah berada di kiblat yang sama..
Namun, selalu saja bahagia yang dituju berbeda..
Bayangmu yang terasa dekat..
Kala mataku tertutup asap pekat..
Kelak, aku ingin menetap di hatimu..
Membasuh luka di sana dengan air surga..
Menjadi angin di musim panas..
Akan kutepis peluhmu tanpa batas..
Aku candu akan senyummu..
Matamu, yang bersinar di malam itu..
Meski, tak pernah kutemui sedikit pun..
Ada bayangku di matamu..
Hatiku luluh lantak..
Kala, sayup-sayup langkah kaki berbicara malu..
Kau hilang! Lenyap!
Seperti kirana di langit senja..
Menghilang tanpa isyarat..
Tanpa makna..
Baca Juga: Puisi-puisi Wahyu Hidayat
Leave a Review