Syekh Arifin
Oleh: Angga Ade Saputra Al-Jambi
Nama lengkap beliau adalah Muhammad Arifin bin Khumaini Bin Ali Bin Yahya Banafi’, sebagaimana yang beliau sendiri tulis dalam Kitab Khutbah berbahasa arab. Beliau lahir pada tanggal 01 Januari 1891 M/20 Jumadil Ula 1308 H di Batu Pahat, Johor, Malaysia. Beliau datang untuk pertama kali ke Indonesia tepatnya di desa Rambahan, lalu pada akhirnya bermukim di desa Teluk Majelis.
Sejak kecil beliau diasuh oleh orang tua beliau dan mulai belajar al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama, lalu selanjutnya melanjutkan pendidikan ke daerah Palembang. Menurut beberapa sumber mengatakan beliau berguru pada Kiai Abdul Hamid bin Masagus H. Mahmud atau yang lebih dikenal dengan “Kiai Marogan”. Julukan Kiai Marogan dikarenakan lokasi masjid dan makamnya terletak di Muara Sungai Ogan, anak sungai Musi, Kertapati Palembang. Jika pendapat ini benar maka salah satu kawan seperguruannya saat itu antara lain adalah Habib Salim bin Hasan al-Kaf Singkep.
Baca Juga: Tulisan Tangan Syekh Said al-Yamani: Pengajar Masjidil Haram yang Pernah Singgah di Jambi
Setelah merampungkan studinya di tanah Palembang yang merupakan salah satu pusat pendidikan di wilayah Sumatra saat itu, maka Syekh Arifin pulang ke Jambi guna mengembangkan dakwah di kampung halaman, yang pada akhirnya beliau menjadi salah satu ulama tersohor di Tanjung Jabung Timur khususnya pada masa sebelum kemerdekaan.
Selain itu Syekh Arifin juga termasuk ulama yang ahli dalam bidang ilmu falak. Beliau menjadi rujukan utama masyarakat sekitar dalam menentukan waktu-waktu ibadah terlebih dalam menentukan awal Ramadan dan hari raya Idul Fitri serta hari raya Idul Adha, dikarenakan belum adanya penanda waktu saat itu.
Syekh Arifin juga merupakan salah satu pejuang kemerdekaan, banyak karamah-karamah beliau yang diceritakan dari generasi ke generasi dari saksi mata yang hidup saat itu menceritakan perjuangan beliau melawan penjajah kala itu.
Beliau wafat pada tanggal 14 Ramadhan 1380 H yang bertepatan dengan tanggal 07 maret 1961 M. Saat ini peninggalan beliau berupa catatan mengenai kitab karya Syekh Arifin berupa Kitab Khutbah berbahasa Arab dan Kitab Tajul Mulk serta foto beliau berhasil diselamatkan dan saat ini tersimpan di Arsip Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Subhanallah, ternyata ada permata yang tersembunyi yang lama tidak terdengar dari bumi Tanjung Jabung Timur, semoga kita bisa dikumpulkan Bersama beliau dan biografi beliau menjadi motivasi bagi kita untuk semakin giat mendalami ilmu agama, Aamien Allahumma Aamien.
Wallahu a’lam
Ahad, 22 Agustus 2021
Al-Faqir Angga Ade Saputra.
Masyallah Tabarakallah, semoga kita bisa mengikuti jejak beliau… Aamiin allahumma aamiin😊
Masyaallah Tabarakallah, Alhamdulillah semoga masyarakat semakin mengenal dan mencintai ulama😊
Alhamdulillah
Masya Allah tabaRakkalah😊 semoga kita bisa seperti beliau
Amiiin 😊🤲
Masha Allah semoga berkah ustadz angga salam dari negeri sudan